Sabtu, 21 Desember 2013

Depresiasi

Pengertian Depresiasi


    Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan.     Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
  1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan. 
  2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun.
  3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya. 
  4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.

Properti yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:
  • nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
  • tidak nyata (intangible). Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.

Depresiasi merupakan komponen penting dalam analisis ekonomi teknik, karena:
  1. Dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai suatu asset sesuai dengan waktu.
  2. Dapat dipergunakan untuk mengalokasikan depresiasi (accounting depreciation) nilai asset tersebut. Pengalokasian tersebut dipergunakan untuk menjamin bahwa asset yang telah diinvestasikan dapat diperoleh kembali setelah masa layannya selesai.
  3. Dengan depresiasi dapat dipergunakan untuk pengurangan pengenaan pajak dengan jalan bahwa asset yang diinvestasikan diperhitungkan sebagai biaya produksi, sehingga hal ini berkaitan dengan pajak.
Metode Garis Lurus (Straight Line Method)
    Berdasarkan metode ini bagian yang sama dari harga perolehan aktiva (diatas nilai sisanya) dialokasikan ketiap periode yang menggunakannya. Biaya depresiasi perperiode dinyatakan sebagai :
  • harga perolehan 
  • nilai sisa 
  • taksiran umur manfaat 
contoh
    Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun, tentukan depresiasi
biaya depresiasi = 13.000.000 – 1.000.000 / 5 : 2.400.000

table depresiasi
Tahun Jml terdepresiasi Tarif Biaya depresiasi Akumulasi depresiasi Nilai buku
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
20%
20%
20%
20%
20%
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
2.400.000
4.800.000
7.200.000
9.600.000
12.000.000
10.600.000
8.200.000
5.800.000
3.400.000
1.000.000


Hitunglah
a. tariff depresiasi
b. depresiasi pertahun
c. nilai buku setelah 5 tahun dari suatu aktiva yang berharga Rp. 10.000.000 yang dibeli tanggal 5 Januari. Setelah akhir umur manfaatnya selama 10 tahun nilai sisa Rp. 2.000.000.

Jawab: 
a. tarif depresiasi = 100% / umur taksiran
=100% / 10
= 10%

b. depresiasi = (harga perolehan – nilai sisa) x tariff depresiasi/tahun
= 10.000.000 – 2.000.000 x 0,1
= 800.000/ tahun

c. nilai buku
depresiasi selama 5 tahun = 800.000 x 5 = Rp. 4.000.000
nilai buku = harga perolehan – akumulasi depresiasi
= 10.000.000 – 4.000.000
= 6.000.000

Metode Jumlah Angka Tahunan (Sum of Years Method)
    Jumlah depresiasi dihitung berdasarkan pada serangkaian angka pecahan yang denominator atau penyebutnya diambil dari jumlah rentetan angka tahun tersebur. Angka tahun yang terbesar digunakan sebagai numerator atau pembilang dari angka pecahan untuk depresiasi tahun pertama. 
harga perolehan – nilai sisa x pecahan angka tahun = biaya depresiasi

contoh :
    Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat 5 tahun, tentukan depresiasi

Tahun
Jml terdepresiasi
Tariff
Biaya depresiasi
Akumulasi depresiasi
Nilai buku
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
12.000.000
5/15
4/15
3/15
2/15
1/15
4.000.000
3.200.000
2.400.000
1.600.000
   800.000
4.000.000
7.200.000
9.600.000
11.200.000
12.000.000
9.000.000
5.800.000
2.400.000
1.800.000
1.000.000
  
Untuk aktiva yang memiliki taksiran umur manfaat lama formulanya :
S : N (N+1)/2
S : jumlah angka tahun
N : umur manfaat

Contoh :
    Sebuah mesin dibeli oleh PT Texmaco, berapa depresiasinya untuk 2 tahun pertama jika mesin punya nilai sisa 192.000 dan taksiran umur manfaat 25 tahun, harga mesin tersebut 1.350.000

Jawab
S = 25 (25+1) / 2 : 325
Jumlah terdepresiasi = 1.350.000 – 192.000 = 1.158.000
Depresiasi = jumlah terdepresiasi x angka pecahan
Th 1 = 1.158.000 x 25/325 = 89.077

Metode Unit Produksi (Unit of Production Method)
    Depresiasi dihitung berdasarkan pada unit output atau unit produksinya missal jam, kg
depresiasi = depresiasi perunit x pemakaian
depresiasi = harga perolehan – nilai sisa x pemakaian umur taksiran (dalam unit)

contoh :
    Sebuah truk dibeli oleh PT Bromo pada tgl 1 Januari 19x1, harga beli Rp. 12.000.000, biaya perbaikan Rp. 1.000.000 taksiran nilai residu Rp. 1.000.000, taksiran masa manfaat (100.000 km), tentukan depresiasinya missal tahun 19x1 truk dipakai 15.000 km, 19x2 30.000 km, 19x3 20.000 km, 19x4 25.000 km, 19x5 10.000 km 

biaya depresiasi persatuan = 13.000.000 – 1.000.000 / 100.000 = 120
Tahun
Satuan kegiatan
Depresiasi / satuan
Biaya depresiasi
Akumulasi depresiasi
Nilai buku
19x1
19x2
19x3
19x4
19x5
15.000
30.000
20.000
25.000
10.000
120
120
120
120
120
1.800.000
3.600.000
2.400.000
3.000.000
1.200.000
1.800.000
5.400.000
7.800.000
10.800.000
12.000.000
11.200.000
7.600.000
5.200.000
2.200.000
1.000.000
  

Contoh :
    PT Elok membeli mobil bekas seharga Rp. 600.000 dan mengeluarkan Rp. 150.000 sebagai biaya reparasi, berapa depresiasinya dan nilai buku pada akhir tahun kedua jika mobil tersebut mempunyai nilai sisa Rp. 150.000 dan taksiran umur manfaat 85.000 km lagi, pada tahun pertama mobil dipakai sejauh 12.000 kmdan tahun ke dua menempuh 14.000 km

depresiasi perunit = 750.000 – 150.000 / 85.000 km = Rp 7 / km
Depresiasi th 1 = 7 x 12.000 = 84.000
th 2 = 7 x 14.000 = 98.000
akumulasi depresiasi = 84.000 + 98.000 = 182.000
nilai buku akhir tahun kedua = 750.000 – 182.000 = 568.000

Deplesi

    Deplesi terkadang juga di gunakan dalam ilmu biologi sebagai penganti istilah penyusutan, berkurangnya jumlah suatu senyawa organik yang terjadi dalam sel. Kata deplesi digunakan jika penyusutan yang terjadi tidak bersifat merugikan tetapi mempunyai manfaat bagi bagian-bagian yang menerima hasil dari penyusutan tersebut.
    Dalam ilmu akuntansi yang merupakan bagian ilmu yang paling banyak menggunakan istilah deplesi, deplesi diartikan sebagai alokasi biaya yang diperolehan sumber-sumber alam ke periode-periode yang menerima manfaat dari sumber itu. Biaya deplesi dihitung dengan metode satuan produksi yang berarti bahwa biaya deplesi merupakan fungsi jumlah satuan yang dieksploitasi selama satu periode. Dalam ini hal yang di eksploitasi adala sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Karena pengelolaan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui berhubungan erat dengan sektor pertambangan, maka bisa dikatakan bahwakata deplesi selalunya pasti merujuk pada perhitungan akuntansi pertambangan yang beerkaitan dengan hasil residu, tafsiran perolehan, dll.



sumber:
http://ttavidhie.blogspot.com/2011/03/pengertian-depresiasi.html
http://mychocochips.blogspot.com/2012/11/depresiasi-pengertian-faktor-metode.html
http://www.kamusq.com/2012/09/deplesi-adalah-pengertian-dan-definisi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar